Jumat, 25 November 2011

Kosep Pendidikan Berkelanjutan



KONSEP PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
NURLISA RAUF
ABSTRAK
Ketententuan pemerinta mengenai jalur pengek/lengaraan pendidikan yaitu jalur pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah.dua jalur trsebut dalam pelaksanaannya memiliki karakteristik yang berbeda. Pendidikan berkelanjutan ini trmasuk dalam \pendidikan luar sekolah,jalir pendidikan berkelanjutan ini tidak terbatas pada usia dan ruang secara formal.pendidikan berkelanjutan adalah konsep pendidikan yang berlangsungan sepanjang hayat.Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui tujuan pendidikan dan bagaimana konsep pendidikan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah library research dimana penelitian menggunakan literatur/kepustakaan.literatur yang di maksud adalah internet,buku,makala dan skripsi,kemudian ditelaah dan dipelajari.Hasilnya membuktikan bahwa pendidikan yang berkelanjutan adalah pendidikan yang  berlangsug sepanjang hayat.sehinga dalam konsep ini adalah bentuk pelatihan.
Kata kunci : konsep,pendidikan berkelanjutan
A.     Pendahuluan
(Sumahdi,2008)sidang umum PBB pada tanggal 20 desember 2002 mengadopsi suatu resolusi untuk menetapkan Dasawarsa 2005-2014 sebagai Dasawarsa pendidikan untuk pembangunan Berkelanjutan PBB.Bersamaan dengan itu UNESCO ditetapkan sebagai badan yang bertugas mempromosikan DESD.Pada dasarnya DESD diciptakan untuk mendorong implementasi pembangunan berkelanjutan, yakni pembangunan yang bermanfaat  secara sosial, menguntungkan secara ekonomi, serta menjamin kelestarian secera ekologis.
(Ali,2007)dalam konteks implementasi pembngunan berkelanjutan menindak lanjuti resolusI PBB diatas,UNESCO lebih lanjut memfasilitasi dialog dan konsensus internasional dalam pembangunan sistem implementasi yang direkomendasikan kepada pemerintah-pemerintah.Rekomendasi tersebut memcakup persoalan bagaimana mempromosikan ESD dan mengintegrasikannya kedalam kebijakan,strategi dan program pendidikan dinegara-negara masing-masing.
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan berkelanjutan, metode yang digunakan dalam penelitian artikel ini adalah library research.


B.       Metode
              Metode yang digunakan dalam penelitian artikel ini adalah library research dimana penelitian dilakukan dengan menggunakan literatur kepustakaan.Literatur yang dimaksud adalah internet,buku makala dan skripsi kenudian ditelaah dan dipelajari.

C.Hasil dan Pembahasan
1 Konsep pendidikan Berkelanjutan

a.Lesson Study Berbasis Sekolah

Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksaan idealnya datang dari kepala sekolah bersama guru.Siapa yang melakukan kegiatan tersebut sangatlah tergantung pada tipe lesson study yang dikembangkan.Jika lesson studi dikembangkan berbasis sekolah,maka  orang-orang yang melakukannya adalah semua guru dari berbagai bidang studi di sekolah tersebut serta kepala sekolah.Lesson study dengan tipe seperti ini dilaksakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua bidang studi yang diajarkan.Karena kegiatan lesson study meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi, maka setiap guru terlibat secara aktif dalam ketiga kegiatan tersebut.Dalam setiap langkah dari kegiatan lesson study tersebut, guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajran yang biasa dilakukan, memilih alternatif model pembelajaran akan digunakan, merancang rencana pembelajan, mengkaji kelebihan dan kekurangan alternatif model pembelajaran yang dipilih, melaksanakan pembelajaran, mengobservasi proses pembelajaran, mengidentifikasi hal-hal penting yang terjadi dalam aktivitas belajar siswa di kelas, melakukan refleksi secara bersama-sama atas hasil observasi kelas, serta mengambil pelajaran berharga dari setiap proses dilakukan untuk kepentingan peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajan lainnya. Walaupun lesson study tipe ini secara umum hanya melibatkan warga sekolah yang bersangkutan, dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk melibatkan pihak luar, misalnya para ahli dan universitas atau undangan yang diperlukan karena kedudukannya.

b.Pembangunan Berkelanjutan dan Implikasi pada Pendidikan
            Sejak tahun 1980-an konsep pembangunan berkelanjutan diwacanakan oleh masyarakat didunia dan dijadikan kerangka acuan program pembangunan nasional di banyak negara. Konsep ini lahir dari keprihatinan dunia terhadap degradasi dan kerusakan lingkungan yang berjalan cepat sejak tahun 1960-an sebagai akibat eksploitasi sumberdaya alam dan industrialisasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, masalah lingkungan kemudian berkembang menjadi masalah global di tahun 1980-an.Sehingga dunia menyadari pentingnya kerjasama global untuk memecahkan masalah itu.Hal ini yang mendorong terjadinya KTT Pembangunan Berkelanjutan.Dalam bentuk sederhana pembangunan berkelanjutan dapt dirtikansebagai pembangunan untukmemenuhi kebutuhan masa sekarang dan membahayakan gengrasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.Pembangunan berkelanjutan menetapkan tiga pilar utama yang satu sama lain salin terkait dan salin mendukung, yaitu: pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan pelestarian lingkungan hidup. Pembangunan dapat dikatakan berkelanjutan jika memenuhi kriteria ekonomis, bermanfaat untuk masyarakat, dan manjaga kelestarian lingkungan.
           Persoalan lingkungan merupakan persoalan yang kompleks dan multi dimensi, yang kalau dirunut lebih jauh, akhirnya kembali kepada faktor manusia baik sebagai pengusaha, birokrat, petugas keamanan, penegak hukum, legislator, dan masyarakat luas.Oleh karenanya dimensi manusia menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam implementasi pembangunan berkelanjutan.Berbagai faktor terkait pada adanya kesadaran lingkungan, antara lain ketidakmelekan dalam berbagai lingkungan, ketidakberdayaan, moralitas yang lemah, serta rendahnya integritas sebagai warga masyarakat dan warga dunia.Kondisi-kondisi ini yang menghambat terwujudnya good gevernance dan good practice dalam implementasi pembangunan berkelanjutan.Dalam konteks ini secara jelas nampak bahwaintervensi pendidikan sangat diperlukan dalam implememtasi  pembangunan berkelanjutan, baik secara formal dipersekolahan, nonformal maupun informal  dimasyarakat.Memang sejak lama pendidikan telah terintegrasikan dalamkurikulum pendidikan sekolah,namun keterkaitannya dalam pembangunan berkelanjutan kurang diperhatikan.Disisi lain orentasi,materi dan pendekatan pembelajaran yang kurang efektifmenyebabkan pendidikan masih berdampak lemah(low impact)pada pembentukan pemahaman secara mendalam terhadap isu-isu lingkungan dan penumbuhan kesadaran lingkungan dikalangan peserta didik.Orentasi pendidikan yang terlalu berpusat pada pengetahuan dan melupakan sikap dan kecenderungan berprilaku dalam permasalahan lingkungan turut menyebabkan pendidikan lingkungan hidup kurang efektif dalam mengembangkan manusia penjaga lingkungan.

2.Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan(PBB)    
             Telah dipaparkan dimuka bahwa pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan(Education for Sustainable Delelove=ESD)merupkan instrumen penting yang digagas UNESCO untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan .ESD pada dasarnya merupakan suatu konsep yang mengusung visi baru pendidikan,yakni memperdayakan manusia semua umur untuk turut bertanggungjawab menciptan masa depan yang berkelanjutan(UNESCO,2003).Tujuan umum ESD adalah memperdayakan warga negara untuk mampu berbuat demi terciptanya lingkungan yang positif dan perubahan sosial.ESD mendorong empat hal berikut:
1.Mengisi pendidikan banyak dengan pengetahuan,kecakapan,nilai dan wawasan yang menjadi fondasi untuk memahami pembangunan berkelanjutan,sebagai tambahan pada misi literasi dan numerasi.
2.Reorintasi pendidikan pada semua jejang,jenis dan jalur pendidikan agar memuat pengetahuan,keterampilan,wawasan dan nilai-nilai terkait pada pembangunan berkelanjutan.
3.Pelatihan SDM disemua sektor dunia kerja agar memiliki basis pengetahuan dan keterampilan praktis meralisasikan pembangunan berkelanjutan pada lingkungan kerjanya.
4.Pemahaman tentang kompleksitas isu-isu pembangunan berkelanjutan,baik secara lokal,nasional,bahkan global,memerlukan pemikiran holistik dan transdisplin,yang melibatkan berbagai pengetahuan dan alat analisis yang dikembangkan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.Disamping itu ESD memerlukan proses yang panjang dan bertahap karena harus bermuara pada kesadaran yang mendorong perubahan prilaku dan gaya hidup(bukan hanya pada tataran pengetahuan dan pemahaman saja).Oleh karenanya,implementasi ESD perlu menerapkan pendekatan transdisiplin,pendektan holistik,prinsip penembangan kecakapan,serta prinsip belajar sepanjang hayat.
5.Pendekatan trandisiplin mewujudkan pembelajaran yang mencakup pengetahuan dari berbagai displin terkait dalam mengkaji isu lingkungan,sosial-buyada,dan ekonomi sebagai inti dari pembangunan berkelanjutan.Pendekatan holistik menekaaankan pembelajaran yang mencakup kajian-kajian multifase terhadap isu pembangunan berkelanjutan,seperti budaya,kesehatan,kependudukan,teknologi,sumber daya alam,pola konsumsi masyarakat.Prinsip pengembangan kecakapan mengarahkan tujuan,materi,proses pembelajaran dan penilaian,untuk mendorong perubahan dalam moral,sikap serta perilaku dan daya hidup.ESD tidak hanya mendorong pesesta didik untuk memahami keterkaitan teoretik antara aspek ekonomi,enologi dan kesejahrteraan saja melaikan memberdayakan peserta didik untuk membuat keputusan dan tindakan menciptakan masa depan yang berkelanjutan.sementara itu prinsip belajar sepanjang hayat membawa pesan bahwa ESD perlu diterapakan di semua senjang,jenis dan jalur pendidikan secara berkesinambungan.prinsip ini mengisaratkan pula agar materi dan strategi pembelajaran yang dipilih secara berhati hati
6.pemerhatikan tingkat perkembangan peserta didik secara interaktual,fisik,dan sosial.konsep ESD telah direspon sejumlah negara dengan mengintegrasikan konsep trsebut pada pengembangan pendidikannya.sentralisasi kurikulum dalam proses pendidikan menyebabkan di banyak negara strategi kurikulum di pakai untuk  wujudkan konsep ESD.kurikulum nasional sains pendidikn

D.  pendapat penulis
Setiap manusia pada umumnya memiliki prinsip dan tujuan agar hidupnya memperoleh kebahagian tetapi kebahagian itu relatif dan tergantung pada diri masing-masing

E.   Penutup
1.Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
- konsep pendidikan berkalnjutan itu menurut ketentuan pemerintah memilki dua jalur yang berbeda sehingga pendidikan berkelnjutan tidak trbatas pada usia dan ruang sekoloah secara formal
-pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada dasarnya merupakan suatu konsep yang menyusun visi baru,pendidikan yakni menciptakan masa depan yang berkelnjutan dan tujuannya adalah memperdayakan warga negara untuk mampu berbuat demi terciptanya lingkungan positif dan perrubahan sosial
2. saran
Saran saya kepada bapak dosen pembimbing dan teman-teman dalam pembuatan tugasl ini belum tentu sesuai dengan apa yang telah kita harapkan jadi apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan maka saya mengharapkan solusi dan partisipasi dari bapak dan teman-teman. Terimah kasih




DAFTAR PUSTAKA

Sumahdi, 2008. Dasawarsa pendidikan pembangunan berkelanjutan. Rineka.cipta.Jakarta
ALI 2007. Implementasi pembangunan. Grasindo. Bandung
Tamalene. 2011. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan.FKIP-Chemistry.Unkhair.Ternate